Loading...

16 Perbedaan Sifat Asam & Basa Dalam Bentuk Tabel + Penjelasannya (Materi SMP)

Advertisement
Apakah kamu suka makan buah-buahan yang masih muda? Bagaimana rasa buah tersebut? Buah muda bisanya berasa masam dan sering digunakan untuk bahan membuat lotis atau rujak, misalnya kedondong, mangga dan jambu. Sebenarnya, kamu sering menemui atau menggunakan benda/bahan yang bersifat asam atau basa. Hanya saja, kamu tidak mengenalinya secara keilmuan. Kedua zat kimia tersebut sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan Sifat Asam & Basa Dalam Bentuk Tabel + Penjelasannya (Materi SMP)
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai perbedaan karakteristik atau ciri antara zat yang bersifat asam dengan zat yang bersifat basa. Namun sebelum itu, kita ulas sedikit materi tentang asam dan basa serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar semoga bisa paham.

Pengertian Asam dan Contohnya
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam. Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
Tabel Beberapa Asam yang Telah Dikenal
No.
Nama Asam
Terdapat dalam
1.
Asam asetat
Larutan cuka
2.
Asam askorbat
Jeruk, tomat, sayuran
3.
Asam sitrat
Jeruk
4.
Asam borat
Larutan pencuci mata
5.
Asan karbonat
Minuman berkarbonasi
6.
Asam klorida
Asam lambung, obat tetes mata
7.
Asam nitrat
Pupuk, peledak ( TNT)
8.
Asam fosfat
Deterjen, pupuk
9.
Asam sulfat
Baterai mobil, pupuk
10
Asam tatrat
Anggur
11.
Asam malat
Apel
12
Asam formiat
Sengatan lebah
13.
Asam laktat
Keju
14.
Asam benzoat
Bahan pengawet makanan

Pengertian Basa dan Contohnya
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat basa. Perhatikan tabel berikut ini.
Tabel Beberapa Basa yang Telah Dikenal
No.
Nama Asam
Terdapat dalam
1.
Aluminium hidroksida
Deodoran, antasid
2.
Kalsium hidroksida
Mortar dan plester
3.
Magnesium hidroksida
Obat urus-urus, antasid
4.
Natrium hidroksida
Bahan sabun

Perbedaan Sifat Asam dan Basa
Sifat asam tentunya berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam dan basa dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Tabel Perbedaan Sifat Asam dan Sifat Basa
No.
Nama Asam
Terdapat dalam
1.
Senyawa asam bersifat korosif
Senyawa basa bersifat merusak kulit (kaustik).
2.
Sebagian besar reaksi dengan logam menghasilkan H2.
Terasa licin di tangan, seperti sabun.
3.
Senyawa asam memiliki rasa asam.
Senyawa basa terasa pahit.
4.
Dapat mengubah warna zat yang dimiliki oleh zat lain (dapat dijadikan indikator asam atau basa).
Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang dihasilkan berbeda dengan asam).
5.
Menghasilkan ion H+ dalam air.
Menghasilkan ion OH dalam air.
6.
Derajat keasaman (pH) < 7
Derajat keasaman (pH) > 7
7.
Dapat memerahkan kertas lakmus biru
Dapat membirukan kertas lakmus merah
8.
Tidak merubah warna kertas lakmus merah
Tidak merubah warna kertas lakmus biru

Penjelasan Sifat Asam dan Basa
1. Asam Berasa Masam, Basa Berasa Pahit
Rasa masam buah-buahan muda adalah karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang disebut asam. Sifat asam dapat dikenali dan rasanya yang masam. Sebaliknya basa berasa pahit. Akan tetapi rasa bukan cara yang tepat untuk mengenali sesuatu apakah zat itu asam atau basa. Hal ini penting agar tidak membiasakan mengenali bahan dengan mencicipi atau membau suatu yang tidak dikenal. Beberapa asam dan basa bersifat racun, sehingga dapat membahayakan kesehatan.

Beberapa buah dan bahan makanan yang berasa masam dapat dipastikan mengandung larutan asam, seperti jeruk, lemon, apel, tomat, larutan cuka, acar, dan yoghurt. Sebaliknya hanya sedikit makanan yang mengandung basa. Beberapa basa digunakan sebagai obat sakit perut, pelawas atau obat urus-usus, misalnya antasid, bahan pembersih, seperti sabun, shampo, deterjen, dan pembersih pipa.

2. Asam Bersifat Korosif, Sedangkan Basa Bersifat Kaustik

Pernahkah kamu melihat orang membersihkan bahan dari logam, misalnya kuningan atau perunggu dengan menggunakan jeruk nipis atau belimbing wuluh? Atau pemahkah kamu melihat orang mencetak nama di atas lempengan logam dengan menggunakan suatu larutan? Jeruk nipis dan belimbing wuluh mengandung asam. Demikian pula cairan yang digunakan untuk mencetak nama adalah larutan asam.

Asam bereaksi dengan sebagian besar logam, seperti besi, seng tembaga, alumunium. Jika suatu larutan asam, misalnya asam clorida (HCl) mengenai bahan dari besi, maka akan terjadi reaksi yang membentuk besi II (FeCl) dan gas hidrogen (H2). Hal ini dapat menjelaskan mengapa di daerah dengan keasaman tinggi cenderung membuat perabotan dan bahan dasar logam, seperti mobil, motor, dan mesin cepat keropos.

Asam juga bereaksi dengan zat lain yang berbahan dasar kalsium dan kaca seperti kalsit, marmer, dan sebagainya. Itulah sebabnya ibu rumah tangga sering menambahkan asam cuka ketika memasak tulang karena terjadi reaksi dengan kalsium karbonat membentuk kalsium asetat, karbon dioksida, dan air.

Basa umumnya tidak bereaksi dengan logam, akan tetapi bereaksi dengan protein dan lemak. Bagaimana rasa tubuhmu ketika mandi dengan sabun? Itulah salah satu dan sifat basa, yaitu terasa licin. Beberapa basa digunakan untuk bahan pembersih karena sifatnya yang alkalis, seperti kalsium hidroksida (KOH) untuk pembuatan sabun mandi dan Natrium hidroksida (NaOH) untuk pembuatan deterjen.

3. Asam dan Basa Bersifat Elektrolit
Tahukan kamu cairan apakah yang digunakan untuk mengisi aki (accu) mobil/motor? Umumnya baterai mobil menggunakan asam sulfat (H2SO4) atau disebut accu zuur. Mengapa? Karena larutan asam bersifat elektrolit. Larutan elektrolit adalah zat-zat yang larut dalam air yang menghasilkan ion-ion sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Menurut Arrhenius, asam merupakan senyawa yang larutannya dalam air melepaskan ion hidrogen (H+). Jika kamu memasukkan asam klorida ke dalam air, maka akan berdisasosiasi membentuk ion-ion H+ dan ion Cl-. Ion-ion itu dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik.

Makin besar senyawa dalam larutan melepaskan ion, makin besar derajat ionisasinya. Makin besar konsentrasi ion dalam larutan, makin kuat elektrolitnya. Demikian pula sebaliknya, makin kecil senyawa asam dalam larutan melepaskan ion, makin kecil derajat ionisasinya dan makin kecil sifat elektrolitnya. Basa juga bersifat elektrolit. Basa melepaskan ion hidroksida (OH-) yang bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik.

4. Asam Memerahkan Kertas Lakmus dan Basa Membirukannya
Secara umum, larutan dapat berupa asam, basa atau netral. Keasaman atau kebasaan suatu larutan dapat diuji dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah indikator keasaman atau kebasaan, yang jika dimasukkan ke dalam larutan asam atau basa akan berubah warna. Perubahan warna itulah yang dijadikan dasar untuk menentukan apakah larutan itu asam atau basa.

Kertas lakmus ada yang bersifat asam, ada yang bersifat basa dan ada pula yang bersifat netral. Tabel di bawah mi menunjukkan perubahan warna kertas lakmus pada larutan asam, basa, dan netral.
Tabel Kertas Lakmus dalam Larutan Asam, Basa, dan Netral
Warna Kertas Lakmus dalam Larutan Asam, Basa, dan Netral
Indikator
Asam
Netral
Basa
Lakmus Merah
Merah
Merah
Biru
Lakmus Biru
Merah
Biru
Biru
Lakmus Kuning
Merah
Kuning
Biru

5. Asam Bereaksi dengan Basa
Bila larutan asam ditambahkan dengan larutan basa atau sebaliknya, maka akan terajadi rekasi saling menetralkan. Oleh karena itu, reaksi asam basa disebut pula reaksi penetralan atau reaksi netralisasi. Ion negatif sisa asam dan ion positif sisa basa akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam, maka reaksi asam basa juga disebut penggaraman, karena menghasilkan garam.

Jika garam hasil rekasi asam basa larut dalam air, maka garam tersebut akan tetap di dalam air, misalnya asam kiorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasilkan garam dan air. Karena natrium klorida (garam dapur) mudah larut dalam air, senyawa itu tetap berada dalam larutan. Jika garam hasil reaksi asam basa sukar larut dalam air, maka garam tersebut akan membentuk endapan dan air. Secara sederhana, reaksi asam dan basa dapat dituliskan sebagai berikut.
Asam + Basa  Garam + Air

Garam hasil reaksi asam basa tidak semuanya bersifat netral. Hal itu tergantung pada jenis asam dan basa yang direaksikan. Garam hasil reaksi asam kuat dengan basa lemah akan menghasilkan garam yang bersifat asam, contohnya sal amoniak (NH4CI). Sebaliknya garam hasil reaksi asam lemah dengan basa kuat akan mengahsilkan garam yang bersifat basa, misalnya natrium fospat (Na3PO4). Garam dapur (NaCl) merupakan garam yang bersifat netral adalah hasil reaksi dan asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH).

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru