Loading...

Campuran Homogen & Heterogen: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya Lengkap (Materi SMP)

Advertisement
Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kamu melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu amati? Nah, simak penjelasan berikut!
Campuran Homogen & Heterogen: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya Lengkap
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dan sebagainya. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan.

Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain: asap dan debu. Jadi, dapat kita simpulkan pengertian dari campuran, yaitu sebagai berikut.

Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.
Bagaimanakah membedakan senyawa dan campuran? Simak penjelasan berikut ini! Perhatikan tabel di bawah ini di bawah ini!
Tabel Perbedaan Campuran dengan Senyawa
No.
Campuran
Senyawa
1.
Terbentuk tanpa melalui reaksi kimia
Terbentuk melalui reaksi kimia
2.
Perbandingan massa unsur dan senyawa tidak tetap
Perbandingan massa unsur tetap
3.
Tersusun dari beberapa unsur atau beberapa senyawa
Tersusun dari beberapa unsur saja
4.
Sifat komponen penyusun campuran sesuai dengan sifat masing-masing
Sifat komponen penyusun senyawa berbeda dengan aslinya
5.
Melalui proses fisika komponen penyusun campuran dapat dipisahkan.
Melalui proses kimia komponen penyusun senyawa dapat dipisahkan

Ketika kamu tambahkan gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, maka gula pasir itu akan larut dalam air dan tidak tampak lagi wujud gula pasir. Nah, coba kamu cicipi larutan gula tersebut! Apa yang dapat kamu rasakan? Ternyata kamu dapat merasakan manis. Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Pengertian Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam.

Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen?

Terdapat campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel. Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut.

Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga.

Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut.

Kadangkala dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih. Berikut ini adalah beberapa contoh campuran homogen dalam bentuk padatan.
Contoh Paduan Logam dan Fungsinya
Nama Campuran
Logam Penyusun
Fungsi
Perunggu
Tembaga, zeng, timah
Medali
Kuningan
Tembaga, zeng
Ornamen
Stainless stell
Besi, krom, nikel
Alat dapur, alat kesehatan
Emas putih
Emas, perak, tembaga
Perhiasan
Tenol
Timah, timbal
Penyambung kabel saat menyoder

Pengertian Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen: tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dan lain-lain. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Campuran Homogen
Adapun ciri/sifat/karakteristik dari campuran homogen atau larutan secara umum adalah sebagai berikut.
 Tidak dapat dibedakan antara partikel penyusun yang satu dengan yang lainnya.
 Memiliki warna yang sama rata.
 Memiliki rasa yang sama.
 Perbandingan zat tercampur sama.
 Memiliki konsentrasi yang sama.
 Wujud dapat berupa padatan, cairan atau gas.
 Tidak dapat dipisahkan menggunakan cara mekanis, tetapi dapat dipisahkan melalui cara yang lebih rumit, seperti distilasi.

Ciri-Ciri Campuran Heterogen
Adapun ciri/sifat/karakteristik dari campuran heterogen secara umum adalah sebagai berikut.
 Dapat dibedakan antara partikel penyusun yang satu dengan yang lainnya.
 Memiliki warna yang tidak sama (terdapat degradasi)
 Cenderung memiliki rasa yang tidak sama dalam setiap lapisan.
 Perbandingan zat yang tercampur tidak sama.
 Konsentrasi tidak sama.
 Wujud dapat berupa cairan, padatan, dan gas.
 Dapat dipisahkan menggunakan cara mekanis seperti filtrasi (penyaringan) biasa.

Macam-Macam Campuran Homogen
Campuran homogen atau larutan tidak terbatas pada sistem cairan, dapat juga berupa padatan atau gas. Udara di atmosfer adalah contoh larutan sistem gas (pelarut dan terlarut berwujud gas). Logam kuningan adalah contoh sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng). Sirop adalah contoh sistem campuran larutan cair (campuran air, gula dan pewarna). Dengan demikian terdapat bermacam-macam larutan.

Larutan dapat digolongkan berdasarkan wujud pelarut, daya hantar listrik, tingkat kejenuhan, zat terlarut, dan fase zat terlarut dan pelarutnya. Beriku ini penjelasan dan contoh masing-masing jenis larutan tersebut.
1. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Wujud Pelarutnya
Berdasarkan wujud pelarutnya, larutan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu larutan cair, larutan padat, dan larutan gas.
 Larutan cair, adalah larutan yang wujud pelarut (solvent) berupa zat cair. Contoh larutan cair antara lain larutan gula, larutan garam, dan sebagainya.
 Larutan padat, adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat. Contoh larutan padat adalah emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan perak atau logam lain.
 Larutan gas, adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas. Contoh larutan gas adalah udara yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.

2. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Zat Terlarutnya
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut (solute), larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan pekat dan larutan encer.
 Larutan pekat, adalah larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibandingkan dengan solvent.
 Larutan encer, adalah larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solute dibandingkan dengan solvent.

3. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Fase Zat Pelarut dan Terlarutnya
Berdasarkan  zat terlarut dan pelarutnya, larutan dibedakan menjadi sembilan (9) jenis, yakni sebagai berikut.
 Larutan gas dalam gas, contohnya: udara.
 Larutan gas dalam cairan, contohnya: air terkarbonisasi (CO2 dalam air).
 Larutan gas dalam padatan, contohnya: Hidrogen dalam logam (platina).
 Larutan cairan dalam gas, contohnya: uap air di udara.
 Larutan cairan dalam cairan, contohnya: alkohol dalam air (bir).
 Larutan cairan dalam padatan, contohnya: air dalam kayu, air dalam buah-buahan, dan sebagainya.
 Larutan padat dalam gas, contohnya: bau atau aroma.
 Larutan padat dalam cairan, contohnya: air gula.
 Larutan padat dalam padatan, contohnya: baja (campuran besi dan karbon).

4. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya
Jenis larutan berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
 Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan elektrolit adalah larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, larutan H2SO4, air laut, air kapur dan larutan H2S.
 Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarka arus listrik. Contoh larutan nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.

5. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Tingkat Kejenuhan
Jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhannya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu larutan tak jenih, larutan jenuh dan larutan sangat jenuh.
 Larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat larut).

 Larutan jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

 Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh)
Yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Macam-Macam Campuran Heterogen

Berdasarkan ukuran partikel penyusunnya maka campuran heterogen dibedakan menjadi suspensi dan koloid.
 Suspensi
Adalah campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara umum, terdispersi adalah padatan, sedangkan medium pendispersi adalah air. Dalam sistem suspensi dapat dibedakan antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk padatan dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air. Karena ukuran zat terdispersi besar, fase air tidak mampu lagi menahannya. Oleh karena itu, zat terdispersi akan mengendap.

Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. Dengan penyaringan biasa, zat terdispersi dapat disaring. Jadi, suspensi adalah dispersi padatan dengan bentuk fisik heterogen. Contoh suspensi adalah air keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, air kapur, dan campuran minyak dengan air.

Adapun ciri-ciri dari suspensi adalah sebagai berikut.
 Suspensi mempunyai ukuran partikel > 10-5 cm.
 Suspensi dapat dilihat dengan mikroskop.
 Suspensi dapat disaring dengan kertas saring.
 Suspensi bersifat labil artinya tidak tahan lama.
 Suspensi mudah mengalami koagulasi (penggumpalan).
 Suspensi termasuk campuran heterogen.

 Koloid
Adalah campuran hampir homogen antara fase terispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler akan tetapi gabungan dari beberapa molekul.

Jika diambil contoh zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, maka sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi. Contoh sistem koloid adalah sabun, susu, santan, agar-agar, selai, mentega, dan mayonaise.

Adapun ciri-ciri dari koloid adalah sebagai berikut.
 Sistem koloid mempunyai ukuran partikel 10-7  10-5 cm.
 Partikelnya dapat dilihat dengan mikroskop ultra.
 Partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tetapi dapat disaring menggunakan kertas perkamen.
 Koloid tahan lama.
 Koloid akan terakugulasi apabila ditambah larutan.
 Koloid mempunyai sifat elektrolit.
 Koloid termasuk campuran homogen secara makroskopis dan heterogen secara mikroskopis.

Mengapa koloid dikatakan campuran heterogen?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan campuran yang hampir homogen, tetapi kenapa termasuk golongan campuran heterogen? Secara makroskopis, koloid merupakan campuran yang homogen, akan tetapi secara mikroskopis (apabila diamati dengan mikroskop ultra) maka akan terlihat perbedaan partikel penyusunnya sehingga dapat dikatakan campuran heterogen.

Perbedaan antara larutan sejati, koloid dan suspensi
Berikut ini adalah tabel perbedaan antara larutan sejati (dispersi molekuler), koloid (dispersi koloid), dan suspensi (dispersi kasar).
Tabel Perbandingan Sistem Larutan
Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispersi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
 Bersifat Homogen, yaitu tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
 Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 mm
 Satu fasa
 Stabil
 Tidak dapat disaring
 Contoh: larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan bensin.
 Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
 Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm
 Dua fasa
 Pada umumnya stabil
 Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan ultra
 Contoh: sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan mayones.
 Bersifat Heterogen
 Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
 Dua fasa
 Tidak stabil
 Dapat disaring
 Contoh: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air.

Contoh-Contoh Campuran Homogen
Berikut ini adalah kumpulan contoh-contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari yang baik secara sengaja maupun tidak, kita pernah melihatnya.
1. Air hujan
2. Air gula
3. Air garam
4. Vodka
5. Cuka
6. Sabun pencuci piring
7. Udara
8. Alkohol
9. Baja
10. Perunggu
11. Kuningan
12. Stainless stell
13. Emas putih
14. Tenol
15. Larutan pewarna
16. Sirop
17. Larutan karbol
18. larutan sabun cair
19. Larutan air teh
20. Larutan oralit

Contoh-Contoh Campuran Heterogen
Berikut ini adalah kumpulan contoh-contoh campuran heterogen dalam kehidupan sehari-hari yang baik secara sengaja maupun tidak, kita pernah melihatnya.
1. Pasir
2. Tanah
3. Air dengan pasir
4. Air dengan tanah
5. Air dengan minyak tanah
6. Air dengan minyak goreng
7. Air dengan bensin
8. Air dengan solar
9. Air dengan oli
10. Air dengan tepung beras
11. Air dengan kapur (termasuk jenis suspensi)
12. Air dengan kopi
13. Campuran kapur dan pasir
14. Serbuk besi dan karbon
15. Sereal dalam susu
16. Sayuran sup
17. Salad
18. Pizza
19. Adonan kue
20. Adonan cor beton

Post a Comment

  1. Di bawah ini yang termasuk campuran homogen dan heterogen adalah
    Berlian, besi, gas hidrogen, air, larutan garam, larutan gula, kursi dan gas di udara

    ReplyDelete

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru