Gejala Alam Biotik Dan Abiotik : Pengertian, Contoh, Peralatan dan Cara Melakukan Pengamatan
Daftar Materi IPA Terpadu
Gejala adalah suatu keadaan yang menandakan akan terjadi sesuatu. Gejala alam adalah suatu keadaan dari alam yang menandakan akan terjadi sesuatu pada alam. Gejala alam ini meliputi gejala alam biotik dan abiotik.
Di bumi, manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan lingkungan. Bila kamu cermati, lingkungan dapat berupa makhluk hidup (lingkungan biotik) maupun berupa makhluk tak hidup (lingkungan abiotik). Tentu dengan mudah kamu dapat membedakan antara komponen biotik dan abiotik di sekitarmu.
Batu dan kerikil yang berserakan di halaman rumah merupakan komponen abiotik, sedangkan kupu –kupu, burung, dan bunga mawar merupakan komponen biotik. Dengan demikian, berdasarkan objeknya, gejala alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala alam biotik dan gejala alam abiotik.
Gejala alam dapat berupa gejala kejadian dan gejala kebendaan. Gejala alam kejadian merupakan peristiwa –peristiwa yang terjadi di alams eperti terjadinya hujan, kebakaran, perkaratan, pengendapan, kelahiran, metamorfosis, pernapasan, dan sebagainya. Sedangkan gejala alam kebendaan menunjukkan benda –benda yang ada di alam seperti tanah liat, besi, kapur, burung, siput, pohon mangga, dan sebagainya.
1. Gejala Alam Biotik
Gejala alam dapat diamati pada beberapa aktivitas berupa gunung meletus, gempa, erosi, banjir, kekeringan, kemarau, hujan, awan, iklim, cuaca, kelembapan, arah angin, kecepatan angin, keadaan tanah, keadaan udara, bau, berkembang biak, bernapas, makan dan minum, bertambah besar, tumbuh, dan sebagainya.
Alam ini dibagi ke dalam dua golongan, yaitu:
1. Alam yang memiliki gejala kehidupan sehingga anggotanya dapat menjalani kehidupan. Manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme disebut biotik.
2. Alam yang tidak memiliki gejala kehidupan, sehingga anggotanya tidak menjalani kehidupan, seperti tanah, air, cahaya, suhu, iklim, cuaca, kelembapan, udara, dan berbagai makhluk tak hidup lainnya. Kelompok makhluk tak hidup ini disebut abiotik.
Gejala alam biotik meliputi hal –hal yang berkaitan dengan makhluk hidup, misalnya metamorfosis serangga, fotosintesis, penyerbukan, pertumbuhan makhluk hidup, dan lain –lain. Gejala alam biotik hanya dimiliki atau dapat dilakukan oleh makhluk hidup, sehingga merupakan ciri –ciri makhluk hidup. Contoh gejala alam biotik antara lain sebagai berikut.
a. Bernapas
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala bernapas, yaitu mengambil oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida. Oksigen diperlukan untuk membakar zat makanan agar diperoleh energi. Dengan energi ini makhluk hidup dapat tumbuh, berkembang, dan melakukan aktivitasnya.
b. Tumbuh dan berkembang
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala pertumbuhan dan perkembangan. Biji jagung yang kamu tanam semaikan tumbuh ditempat yang sesuai akan berkecambah, lalu seiring dengan waktu akan tumbuh menjadi besar dan berkembang membentuk daun, akar, bunga, dan menghasilkan buah.
Lain halnya dengan batu, tembok, meja, dan gelas, meskipun kamu letakkan selama bertahun –tahun, bentuknya akan tetap seperti itu. Kemampuan unik untuk tumbuh dan berkembang hanya dimiliki oleh objek biotik (makhluk hidup) saja.
c. Gerak
Semua makhluk hidup menunjukkan kemampuan untuk bergerak. Kebanyakan hewan mampu bergerak dengan aktif. Tumbuhan juga melakukan gerak, meskipun geraknya terbatas. Ikan yang kamu masukkan ke dalam akuarium tentu tak akan diam di tempat, melainkan bergerak aktifkian kemari.
Tumbuhan yang kamu letakkan di tempat gelap, akan bergerak dalam bentuk pertumbuhan ke arah datangnya sinar. Berbeda dengan baju yang kamu letak kandi almari, tidak akan dapat berpindah tempat kecuali ada yang memindahkan.
Meskipun kemampuan gerak merupakan ciri khas objek biotik, beberapa objek abiotik juga menunjukkan kemampuan gerak. Angin bergerak karena adanya perbedaan tekanan. Air bergerak karena adanya perbedaan ketinggian. Kipas angin berputar ketika diberi arus listrik.
d. Peka terhadap rangsang
Gejala biotik lain yang dimiliki oleh makhluk hidup adalah peka terhadap rangsang. Contoh, tubuhmu akan berkeringat saat udara panas. Kucing kesayanganmu bila kamu panggil namanya akan datang menghampiri. Daun putri malu bila kamu sentuh akan segera mengatup. Rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh maupun dariluar tubuh.
Manusia dan hewan mengenali adanya rangsang melalui indera. Manusia mempunyai lima indera yang masing –masing peka terhadap jenis rangsang tertentu. Dapatkah kamu menyebutkan panca indera yang dimiliki manusia beserta jenis rangsang yang diterimanya?
Tumbuhan tidak mempunyai indera, tetapi juga peka terhadap rangsang. Mengatupnya daun putri malu ketika disentuh seperti pada contoh di atas merupakan salah satu bukti. Sifat seperti ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup.
e. Bertambah banyak karena mampu berkembang biak
Makhluk hidup mampu berkembang biak. Sepasang merpati jika kamu pelihara dengan baik, setelah beberapa tahun akan berkembang biak, bertelur, lalu menetas sehingga jumlahnya bertambah banyak. Berbeda dengan buku dan pensil yang kamu miliki, dari tahun ke tahun tidak akan berkembang biak meskipun kamu merawatnya dengan baik.
2. Gejala Alam Abiotik
Selanjutnya kita perhatikan salah satu komponen abiotik, seperti air. Air akan mengalami gejala alam berupa menerima suhu tinggi sehingga terjadi penguapan yang menjadi awan. Apabila awannya sudah terkumpul, penurunan suhu akan menimbulkan pengembunan.
Pengembunan akan mengubah awan kembali menjadi air melalui hujan. Dengan demikian, gejala alam yang diterima oleh air terdiri dari penaikan suhu, penguapan, terbentuk awan, penurunan suhu, pengembunan, hujan, dan kembali menjadi air.Tanah sebagai komponen abiotik juga akan menerima gejala alam.
Tanah berasal dari batuan yang mengalami perubahan secara pemanasan, menerima tekanan, menerima zat kimia, sehingga terbentuklah tanah. Pada tanah terdapat gunung. Gunung mengeluarkan lahar panas, sehingga tanah menjadi kering. Dari kedua contoh itu jelas, gejala alam pada biotik akan berbeda dengan abiotik.
Gejala alam abiotik berkaitan dengan sifat fisik dan kimia diluar makhluk hidup, contohnya hujan, pelapukan, erosi, ledakan, dan sebagainya. Beberapa karakteristik atau sifat gejala alam abiotik antara lain sebagai berikut.
a. Wujud
Benda abiotik dapat dibedakan wujudnya, yaitu ada yang berwujud padat, cair, dan gas. Ketika mendefinisikan wujud, kamu harus menyebutkan suhunya karena wujud zat dipengaruhi oleh suhu. Misalnya air berwujud padat pada suhu 0°C, pada suhu kamar berwujud cair, dan bila dipanaskan dapat berubah wujud menjadi gas. Perubahan wujud merupakan contoh gejala alam kejadian pada objek abiotik.
b. Bentuk
Semua benda abiotik mempunyai bentuk yang dapat kamu gunakan sebagai cara mengenali benda tersebut. Kertas, pensil, tas, dan buku mempunyai bentuk yang berbeda sehingga dengan mudah kamu membedakan satu dengan lainnya.
c. Warna
Gejala alam abiotik dapat diamati karakteristik warnanya, misalnya tanah ada yang berwarna merah, coklat, hitam, dan putih.
d. Ukuran
Benda abiotik mempunyai ukuran yang dapat diukur, diamati dan dibandingkan dengan benda lain. Ukuran benda abiotik dapat berupa ukuran panjang, berat, suhu, berat jenis, dan sebagainya.
e. Bau
Gejala alam abiotik dapat dicirikan berdasarkan baunya. Dari baunya kamu bisa mengenal zat belerang, ammonia, tawas, atau yang lain. Meskipun bau merupakan salah satu cara mengenal suatu bahan, namun tidak semua bahan aman untuk dihirup uap/baunya guna mengetahui jenis bahan itu.
f. Rasa
Beberapa benda abiotik dapat diketahui berdasarkan rasanya. Contohnya gula rasanya manis, cuka berasa asam, sedangkan garam rasanya asin. Namun demikian karakteristik ini hanya terbatas pada benda yang sudah dikenal atau diyakini aman untuk dicoba.
g. Tekstur
Tekstur merupakan halus kasarnya permukaan suatu benda. Karakteristik benda abiotik dapat dikenali dari teksturnya.Tanpa membuka mata, tentu kamu dapat membedakan antara pasir dan tepung dari teksturnya.
3. Melakukan Pengamatan Gejala Alam
Kapan dan di mana kamu bisa melakukan pengamatan gejala alam? Karena gejala alam ada di lingkungan sekitarmu, tentu kamu dapat melakukan di mana saja dan kapan saja. Namun demikian ada pula pengamatan yang harus dilakukan di tempat khusus. Berdasarkan lokasinya, pengamatan gejala alam biotik dan abiotik dibedakan menjadi pengamatan di alam maupun di dalam laboratorium.
Agar pengamatanmu menghasilkan data yang benar dan dapat dipercaya, kamu harus menggunakan alat/bahan dan prosedur kerja yang tepat. Metode pengamatan yang terencana dan sistematis untuk mengamati gejala alam dituangkan dalam metode ilmiah.
Selain itu, kamu juga harus membekali diri dengan keterampilan kerja ilmiah agar pengamatanmu berjalan lancar. Baik pengamatan di alam maupun di laboratorium, kamu harus selalu memperhatikan keselamatan kerja. Keterampilan kerja ilmiah, metode ilmiah, dan keselamatan kerja akan kamu pelajari di subbab selanjutnya.
Beberapa peralatan yang digunakan untuk mengamati gejala alam biotik atau abiotik antara lain sebagai berikut.
a. Teropong/binokuler
Dengan menggunakan teropong, kamu dapat melihat dengan jelas benda –benda yang letaknya jauh. Hal ini sangat berguna ketika mengamati sesuatu yang tidak memungkinkan untuk melakukannya dari dekat, contohnya mengamati burung yang hinggap di pohon, binatang buas, gunung meletus, antena parabola di puncak menara, dan sebagainya.
b. Kamera
Kamera bermanfaat untuk mengambil gambar objek –objek yang tidak memungkinkan dibawa ke laboratorium untuk dikaji lebih mendalam atau untuk mengabadikan kegiatan maupun hasil kegiatan yang kamu lakukan. Misalnya untuk mengambil gambar batuan di sungai yang besar, pagar berkarat, hewan/tumbuhan langka atau bagian –bagiannya yang ada di kawasan konservasi, pembedahan katak, serangga, dan sebagainya.
c. Berbagai alat ukur
Ketika mengamati objek biotik maupun abiotik, kamu perlu mendeskripsikan ukurannya seperti panjang, luas, volume, berat, dan sebagainya. Untuk itu kamu harus menggunakan alat ukur yang tepat. Misalnya rol meter cocok untuk mengukur lebar lapangan, penggaris sesuai untuk mengukur panjang buku, sedangkan mengukur diameter sekrup lebih tepat menggunakan jangka sorong atau micrometer.
Untuk mengukur volume, dapat digunakan labu ukur atau gelasukur. Untuk mengukur berat digunakan timbangan atau neraca. Untuk mengukur suhu benda maupun lingkungan digunakan termometer. Sedangkan untuk mengukur waktu dapat digunakan stopwatch.
d. Lup
Lup merupakan sebuah lensa cembung yang berguna untuk mengamati benda –benda kecil agar tampak lebih besar, misalnya untuk mengamati permukaan batu apung, lumut kerak, tubuh serangga, dan sebagainya.
e. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek seorang ilmuwan dari Belanda.
Dengan adanya mikroskop, objek yang sangat kecil seperti sel atau mikroorganisme lebih mudah untuk diteliti. Berdasarkan sumber cahaya dan alat pembesarnya terdapat dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.
Mikroskop berguna untuk mengamati benda –benda renik seperti bakteri, irisan penampang melintang daun, permukaan kristal garam dapur, dan sebagainya. Untuk menggunakan mikroskop, kamu dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Di subbab selanjutnya kamu akan mempelajari teknik penggunaan mikroskop dan cara menyiapkan objek.
f. pH meter
Sesuai namanya, pH-meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH, yaitu derajat keasaman suatu zat. Dengan menggunakan pH-meter, kita dapat menentukan apakah suatu zat temasuk asam, basa, atau netral.
g. Kompas
Jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara – selatan medan magnet bumi. Oleh karena itu kompas cukup berguna sebagai penunjuk arah ketika melakukan pengamatan di alam. Selain kompas, saat ini tersedia teknologi penentu lokasi yang menggunakan satelit sehingga lebih akurat, yaitu GPS (Global Positioning System). Selain tersedia dalam sebuah alat, teknologi GPS juga telah diadopsi dalam handphone.
h . Barometer dan Altimeter
Barometer merupakan alat untuk mengukur tekanan udara. Biasanya pada barometer sekaligus terdapat altimeter, yaitu alat untuk menentukan ketinggian tempat dari permukaan air laut. Namun demikian ada juga barometer dan altimeter yang terpisah. Barometer dan altimeter terutama berguna ketika melakukan pengamatan objek di alam.