Loading...

Keselamatan Kerja Lab: Cara/Prosedur Membawa Alat, Simbol, dan Pencegahan Kecelakaan

Advertisement

Keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika kamu melakukan kegiatan di sekolah, baik di kelas, di laboratorium, maupun di bengkel kerja.


Laboratorium merupakan suatu ruangan yang dirancang khusus sebagai tempat kamu melakukan aktivitas pengamatan maupun percobaan dengan aman. Di dalam laboratorium IPA terdapat banyak peralatan dan bahan yang akan kamu gunakan.


Dalam melakukan pengamatan dengan menggunakan alat dan bahan, perlu mendapat perhatian khusus terutama mengenai keselamatan. Alat dan bahan yang kita gunakan untuk pengamatan, jika tidak hati hati, dapat menimbulkan kecelakaan.


Agar keselamatan kerja dapat terwujud, kita harus memahami dan melaksanakan tata tertib yang berlaku di laboratorium. Misalnya, setiap melakukan pengamatan di laboratorium harus ada pembimbing dan mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula.


1. Cara Membawa Alat dan Bahan Secara Aman


Alat alat yang terdapat di laboratorium terdiri dari alat alat biologi, alat alat fisika, dan alat alat kimia. Alat alat itu ada yang terbuat dari kaca, kayu, logam, dan porselen. Alat yang terbuat dari kaca atau bahan yang mudah pecah atau patah harus dijaga, karena apabila pecah mengakibatkan alat rusak tidak dapat digunakan kembali, dan pecahannya dapat membahayakan tubuh kita.


Di dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus diperlakukan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian.


Bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan terhadap alat dan bahan yang digunakan? Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan hal hal di bawah ini:


a . Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan di jinjing.


b . Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.


c. Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan.


d . Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.


e. Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.


f. Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan bahan terutama bahan kimia.


g. Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.


h. Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.


2. Apa Saja yang Termasuk Bahan yang Berbahaya?


Berikut beberapa contoh kecelakaan yang sering terjadi didalam laboratorium:


a. Luka yang disebabkan oleh benda tajam, pecahan kaca, atau luka bakar.

b. Terkena percikan cairan yang korosif, contohnya asam pekat seperti asam klorida (HCl) dan asam sulfat/air aki (H2SO4) atau basa kuat, baik mata maupun bagian tubuh lainnya.

c. Terkena zat beracun.

d. Gigitan hewan berbisa yang dipelihara.

e. Pingsan yang disebabkan oleh gas yang memusingkan seperti gas dari larutan formalin.

f. Terkena sengatan arus listrik.

g. Kebakaran yang disebabkan oleh letusan atau ledakan yangterjadi akibat hasil percobaan.


Pada umumnya bahan kimia berbahaya dikelompokkan menjadi beberapa golongan, di antaranya:


a. Bahan kimia beracun (Toksin), yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernapasan, dan kontak dengan kulit.Contohnya senyawa logam, bahan pelarut, gas beracun, dan pestisida.


b. Bahan kimia korosif, yaitu bahan kimia yang karena reaksinya mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan hidup atau bahan lainnya.


c. Bahan mudah terbakar, yaitu bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.


d. Bahan peledak, yaitu bahan kimia yang bereaksi dengan bahan lainnya sehingga menghasilkan atau adanya gas dalam jumlah besar dan bertekanan tinggi disertai suhu yang tinggi.


Perhatikan contoh bahan kimia beracun beserta gangguannya pada tabel berikut ini.

 

Jenis Zat Beracun

Jenis  Bahan

Gangguan Akibat Keracunan

1. Logam Metaloid

a. Timbal (Pb)

Saraf, Ginjal, dan Darah

b. Raksa (Hg)

Saraf dan Ginjal

c. Cadmium

Hati, Ginjal, dan Darah

d. Krom (Cr)

Kanker

 

 

 

2. Bahan Pelarut

a. Arsen

Iritasi dan Kanker

b. Bensin dan Minyak

Pusing dan Koma

c. Alkohol

Penglihatan, Koma, dan Saraf

d. Glikol

Ginjal, Hati, dan Tumor

e. Amoniak Pekat (NH4OH)

Iritasi dan Sesak Napas

 

 

 

3. Gas Beracun

 

 

a. Asam Sianida

Pusing

b. Asam Sulfida

Sesak Napas, Kejang, dan Hilang Kesadaran

c. Karbon Monoksida

Sesak Napas, Otak, Jantung, dan Saraf

d. Nitrogen Monoksida

Sesak Napas, Iritasi, dan Kematian

e. Aspiksian

Sesak Napas dan Kekurangan Oksigen

f. Asam Klorida (HCI)

Kulit, Penglihatan, Sesak Napas

g. Asam Sulfat (H2SO4)

Luka Bakar dan Penglihatan

 

 

 

4. Pestisida

Berbagai macam obat pembasmi hama tanaman

Pusing, kejang, Hilang Kesadaran, dan Kematian

 

 

 

5. Karsinogen

a. Benzena

Leukemia

b. Asbes

Paru -paru

c. Krom

Paru -paru


3. Bagaimana Sikap Kita Terhadap Bahan yang Berbahaya?


Untuk menghindari dan mengurangi kecelakaan dan bahaya dari bahan bahan yang beracun itu, perlu kita perhatikan sikap kita terhadap bahan bahan tersebut dengan cara:


a. Menggunakan bahan kimia secukupnya menurut yang dianjurkan.

b. Mengembalikan ke asalnya apabila sudah tidak digunakan lagi.

c. Mengambil bahan kimia dari botol harus menggunakan pipet yang bersih.

d. Hati hati saat mengambil, membawa dan meletakkan

e. Harus memperhatikan sistem label pada botol yang digunakan.


4. Simbol Simbol Keselamatan Kerja


Untuk mengenal bahaya bahan bahan kimia dengan mudah dan cepat, maka dapat memperhatikan label atau simbol yang terdapat pada kemasan bahan kimia. Cara pemberian label dan simbol untuk tiap negara berbeda beda. Apalagi Indonesia banyak mengimpor bahan bahan kimia dari berbagai negara, oleh karena itu kita harus mengenal dan memahami label dan simbol tersebut.


a. Label Bahan kimia berbahaya yang Dibuat National Fire Protection Agency (NFPA)


Cara Membawa Alat/Bahan secara Aman, Pencegahan Terjadinya Kecelakaan, dan Simbol –simbol dalam Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keterangan :

1 =  Kotak Atas berwarna merah, bahaya kebakaran

2 =  Kotak Kanan berwarna kuning, bahaya reaktivitas

3 =  Kotak Kiri berwarna biru, bahaya kesehatan

w =  Kotak bawah, keterangan tambahan


b. Label dari Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)


Cara Membawa Alat/Bahan secara Aman, Pencegahan Terjadinya Kecelakaan, dan Simbo –simbol dalam Keselamatan Kerja Ketika Melakukan Pengamatan di Laboratorium

c. Kode Risiko atau Bahaya


Untuk mempermudah mengenal bahaya atau risiko, digunakan lambang huruf R yang diikuti oleh nomor, dan tiap nomor memiliki arti tersendiri.


Contohnya:


R 1 = Eksplosif bila kering

R 2 = Eksplosif bila berbenturan

R 22 = Beracun bila tertelan

R 23 = Beracun bila terhisap

R 26 = Racun sekali terhisap

R 40 = Cacat tetap

R 36/37 = Iritasi pada alat pernapasan dan mata

R 38/38 = Iritasi pada kulit mata


e. Kode Usaha Keamanan


Kode usaha keamanan, yaitu usaha yang harus dilakukan agartidak timbul kecelakaan, diberi tanda huruf S. Tanda huruf S diikuti oleh nomor yang memiliki arti tersendiri.


Contohnya:

S 1 = Jaga selalu tertutup

S 2 = Jauhkan dari anak anak

S 16 = Jangan merokok

S 20 = Bila menggunakan jangan makan

S 7/8 = Tutup dan tetap kering

S 34 = Hindari dari benturan

S 39 = Pakai pelindung mata

S 37 = Pakai sarung tangan


5. Ketepatan Penggunaan Alat di Laboratorium


Pada saat melakukan praktikum, kamu harus dapat menggunakan alat yang tepat. Selain akan membantu dalam pengerjaan praktikum dengan lancar. Penggunaan alat yang tepat juga akan menghindarkan kamu dari keadaan yang membahayakan keselamatanmu. Alat praktikum yang ada dilaboratorium terbagi menjadi dua, yaitu alat alat yang tidak menggunakan sumber listrik dan alat yang menggunakansumber listrik.


Berikut ini merupakan beberapa alat laboratorium yang tidak menggunakan sumber listrik beserta fungsinya.


Cara Membawa Alat/Bahan secara Aman, Pencegahan Terjadinya Kecelakaan, dan Simbol –simbol dalam Keselamatan Kerja di Laboratorium


a. Tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan zat kimia.


b . Rak tabung reaksi, digunakan untuk menyimpan/meletakkan tabung reaksi ketika sedang digunakan.


c. Gelas kimia, digunakan untuk membuat larutan dan sebagai wadah larutan.


d. Labu erlenmeyer, mulut tabung didesain lebih kecil dari bagian bawah, sehingga cocok digunakan untuk menampung larutan atau bahan kimia yang dikhawatirkan dapat tumpah ketika dikocok.


e. Corong kaca, digunakan untuk membantu memasukkan larutan ke dalam suatu wadah. Pada corong sering ditambahkan kertas saring, sehingga dapat digunakan untuk menyaring campuran tertentu.


f. Kaki tiga, digunakan sebagai dudukan/penyangga gelas kimia yang dipanaskan.


g. Kawat kasa, digunakan sebagai pembatas antara api dan gelas kimia yang dipanaskan. Biasanya kawat kasa dipasangkan dengan kaki tiga.


h. Pipet tetes, digunakan untuk mengambil larutan dan meneteskan larutan dalam jumlah tertentu.


i. Batang pengaduk, digunakan untuk mengaduk suatu zat yang dilarutkan dalam cairan.


j. Labu ukur, digunakan untuk menakar suatu larutan atau bahan kimia dengan volume tertentu sesuai dengan volume labu ukur. Dengan demikian terdapat labu ukur dengan berbagai volume, misalnya 50 ml, 100 ml, 250 ml, dan sebagainya.


k. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume suatu larutan kimia.


l. Termometer, digunakan untuk mengukur suhu


m. Pembakar spiritus, digunakan sebagai sumber api untuk memanaskan larutan atau bahan kimia. Berhati-hatilah ketika memanaskan berbagai bahan kimia.


Adapun penggunaan alat yang menggunakan sumber listrik, kamu harus memperhatikan hal hal berikut.


a. Memeriksa kelengkapan alat seperti kabel dan tombol tombol. Kelengkapan yang tidak memadai atau tidak tersedia akan membuat kesulitan saat mengoperasikan alat tersebut.


b . Menjauhkan dari air. Alat yang menggunakan sumber listrik, mutlak harus dijauhkan dari air karena akan membuat alat menjadi rusak atau dapat menyebabkan terjadinya hubungan singkat.


c. Mengetahui kegunaan alat. Kamu dapat membaca petunjuk praktikum atau menanyakan langsung kepada guru atau petugas laboratorium.


d. Mengetahui prosedur penggunaan alat. Kamu dapat membaca buku petunjuk penggunaan alat dan bila kurangjelas dapat menanyakannya kepada guru atau petugas.


e. Mengetahui cara kerja alat, meskipun tidak mutlak diperlukan tetapi dapat membantu memahami cara menggunakan alat dengan benar. Kamu dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber atau dengan bertanya kepada guru.


6. Siapa yang bertanggungjawab terhadap keselamatan?


Banyak orang berpikir bahwa siswa kurang mendapat perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul saat mereka bekerja di laboratorium atau ruang kelas, karena kecelakaan itu terjadi di luar dugaan. Namun demikian bahaya yang muncul sebagai resiko kecelakaan dapat dikurangi sampai ke tingkat minimum jika para pengguna laboratorium itu mengetahui tanggungjawabnya masing masing.


Di dalam laboratorium kamu perlu memahami petunjuk yang diperlukan untuk keselamatan saat melakukan kegiatan. Misalnya, ketika menggunakan alat ukur, bagaimana menggunakan alat itu, dan mengetahui resiko yang mungkin terjadi kalau tindakan yang dilakukan tersebut salah.


Kamu harus belajar tentang keamanan dan bahaya zat kimia yang akan digunakan. Kamu juga harus menyadari bahaya yang mungkin terjadi dari peralatan dan tehnik yang akan kamu lakukan di laboratorium. Karena itu perlu merancang, merangkai, dan mengembangkan prosedur yang dapat mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan.


Siswa, guru, dan pimpinan sekolah semua bertanggungjawab mengenai keselamatan kerja dilaboratorium dan ruang kelas. Cara terbaik untuk melindungi diri dan teman teman lainnya adalah dengan menempatkan aspek keamanan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari setiap tugas dan kegiatan.


Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, selain mengatur dan mempersiapkan lingkungan, yang lebih penting adalah mengatur dan mempersiapkan diri sendiri untuk selalu bekerja dengan hati hati dan tidak ceroboh.


7. Pencegahan Terjadinya Kecelakaan


Penyebab terjadinya kecelakaan bisa berasal dari luar maupun dari dalam diri seseorang. Apa yang harus dilakukan pada saat terjadi kecelakaan, tidak dapat dirumuskan dalam kalimat yang sederhana. Guru harus menekankan kepada siswa bahwa mereka harus melaporkan sesegera mungkin semua kecelakaan, untuk mendapatkan perlakukan yang tepat dan memungkinkan guru untuk melakukan penyelidikan.


Di laboratorium perlu dipersiapkan hal hal berikut:


a. Peralatan keamaman


Peralatan keamanan dapat dibagi menjadi dua, yaitu

(i) digunakan sebagai pelindung dalam situasi tertentu, dan

(ii) digunakan secara rutin sehari hari untuk mengantisipasi bahaya yang sudah diketahui.


b. Peralatan pelindung pribadi


Peralatan ini sangat beragam bentuk dan fungsinya. Misalnya jas lab, untuk melindungi diri dari berbagai bahan bahan yang bersifat korosif. Peralatan pribadi berikutnya adalah pelindung mata dan sarung tangan. Pelindung mata (goggle) seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.


Cara Membawa Alat/Bahan secara Aman, Pencegahan Terjadinya Kecelakaan, dan Simbol –simbol dalam Keselamatan Kerja di Laboratorium

Seharusnya selalu digunakan saat bekerja di laboratorium. Sarung tangan biasanya terbuat dari karet. Bila tidak digunakan simpanlah dalam suatu tempat yang dilengkapi dengan bedak talk.


c. Peralatan darurat


Peralatan darurat diperlukan dalam kondisi darurat. Oleh karena itu harus dapat diperoleh secara cepat dan mudah. Unsur kecepatan sangat penting, karena keterlambatan akan berisiko fatal bagi korban. Termasuk peralatan darurat misalnya alarm kebakaran, pemadam kebakaran, botol pencuci mata, pintu darurat, dan selimut kebakaran.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru