Keanekaragaman Makhluk Hidup : Peran, Pelestarian, dan Konservasi
Daftar Materi IPA Terpadu
Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya. Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.
Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman.
Keanekaragaman jenis makhluk hidup harus senantiasa diperhatikan agar keseimbangan ekosistem selalu terjaga. Ekosistem yang seimbang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan manusia. Keanekaragaman tumbuhan dan hewan penting untuk kesejahteraan manusia.
Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:
a. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.
b. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.
c. Pembuangan limbah industri yang sembarangan.
d . Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab.
Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya.
1. Peranan Tumbuhan dan Hewan Bagi Manusia
Tumbuhan dan hewan mempunyai peran yang penting bagi manusia. Beberapa peranan tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut.
a. Sumber Ekonomi
Bahan baku industri membutuhkan makhluk hidup sebagai bahan bakunya. Industri perkebunan, obat –obatan, kosmetika, makanan, dan minuman, merupakan contoh industri yang berkaitan erat dengan keberadaan makhluk hidup.
Selain itu banyak jenis –jenis makhluk hidup yang dapat dipanen dari alam atau hutan dan diperdagangkan langsung, misalnya rotan, umbi –umbian, hewan buruan, dan buah –buahan. Jadi keanekaragaman makhluk hidup merupakan sumber ekonomi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
b. Sumber Pangan, Pakaian, Perumahan, dan Kesehatan
Makhluk hidup sebagai sumber pangan tidak diragukan lagi keberadaanya. Perhatikan makanan yang tersaji di mejamakan. Dari manakah kamu mendapatkan bahan makanan itu? Semua berasal dari makhluk hidup. Pakaian juga berasal dari makhluk hidup, misalnya sutera dan kapas.
Untuk mendirikan perumahan, kayu merupakan bahan dasar yang penting. Selain itu berbagai perabot rumah tangga juga dibuat dari kayu. Saat ini sedang marak penggunaan obat tradisional yang berasal dari makhluk hidup sebagai alternative pengobatan. Obat tradisional merupakan sumbangan berbagai makhluk hidup untuk kesehatan manusia.
c. Manfaat Keilmuan
Keberadaan makhluk hidup berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Keanekaragaman makhluk hidup merupakan sumber plasma nutfah. Keanekaragaman plasma nutfah diperlukan untuk menciptakan jenis –jenis tanaman atau hewan budi daya yang unggul.
Selain itu adanya keanekaragaman hayati memungkinkan untuk menemukan sumber alternatif bagi pangan, obat –obatan, dan kebutuhan dasar manusia lainnya.
d. Manfaat Ekosistem
Keanekaragaman makhluk hidup berperan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Contohnya tumbuhan dihutan tropis banyak menghasilkan oksigen dan menyerap banyak karbon dioksida dari udara.
Dikatakan bahwa hutan hujan tropis merupakan paru –paru dunia karena peranan pentingnya menjaga keseimbangan komposisi gas di udara. Semakin beraneka ragam makhluk hidup yang terdapat pada suatu ekosistem, akan membuat ekosistem itu semakin stabil.
2. Pelestarian Makhluk Hidup
Tumbuhan berbiji terbuka pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk bahan peralatan kantor atau rumah tangga. Misalnya, kayu pinus dapat dijadikan bahan kayu rumah atau bangunan, perabot rumah tangga seperti lemari, meja, dan kursi.
Getah pinus dapat dijadikan bahan kimia pembuat sabun, cat, dan beberapa jenis obat. Tanaman melinjo dapat dimanfaatkan untuk bahan sayur dan keripik emping yang rasanya gurih.
a. Membudidayakan Tumbuhan dan Hewan Langka
Tumbuhan dan hewan pada awalnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap makanan. Namun, dalam perkembangan berikutnya, sumber daya yang terkandung pada tumbuhan dan hewan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
Tumbuhan akan menghasilkan dedaunan dan sisa lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk hijau. Hewan ternak akan menghasilkan pupuk kompos. Perpaduan pupuk hijau dan pupuk kompos dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan kesuburan tanah sehingga daya dukung tanah untuk keperluan pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan tersedia untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Selain itu, tumbuhan dan hewan dapat dijadikan sumber untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, olahraga, dan rekreasi.
Upaya yang dilakukan untuk membudidayakan tumbuhan, sebagai berikut :
1) Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
2) Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleks Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah –buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
3) Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.
Upaya yang dilakukan untuk membudidayakan hewan, sebagai berikut :
1) Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.
2) Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
3) Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
4) Membuat undang–undang perburuan.
Keindahan sumber daya tumbuhan dan hewan yang sudah tertata rapi dan seimbang secara alami, sekarang tidak lagi seimbang karena adanya beberapa faktor yang memengaruhi, diantaranya:
1) tumbuhan dan hewan tidak dapat beradaptasi lagi karena adanya perubahan dan perusakan alam, baik secara alami ataupun oleh tangan jahil manusia,
2) tumbuhan dan hewan sulit mendapatkan makanan,
3) tingkat reproduksi rendah, dan
4) tindakan manusia yang berlebihan memanfaatkan tumbuhan dan hewan.
Pada umumnya, kelangkaan tumbuhan dan hewan disebabkan oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti penebangan hutan secara besar –besaran untuk mengambil kayunya, kemudian dijualbelikan dengan harga tinggi.
Misalnya, pohon Cendana di Nusa Tenggara, sekarang sudah termasuk tumbuhan langka karena tumbuhan itu sudah hampir punah. Untuk menjaga keberadaan tumbuhan Indonesia, melalui Keputusan Presiden No.4 Tahun 1993 telah menetapkan Anggrek Bulan, Melati, dan Raflesia Arnoldi sebagai bunga nasional.
Ada beberapa nilai yang terkandung dari pembudidayaan tumbuhan dan hewan langka yang ada di alam, di antaranya sebagai berikut.
1) Nilai ilmiah, yaitu tumbuhan dan hewan yang terdapat di alam dapat dijadikan objek dan subjek penelitian ilmiah seperti rekayasa genetika dan ilmu pengetahuan.
2) Nilai ekonomi, alam yang dihuni oleh tumbuhan dan hewan merupakan bahan baku industri. Industri minuman misalnya teh, dan kopi. Industri kosmetik misalnya cendana, dan bengkuang. Rempah –rempah misalnya cengkih, pala, dan lada.
3) Nilai mental dan spiritual, dengan alam yang indah semakin menambah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Nilai budaya dan kebanggaan berbangsa, Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan dan hewan sehingga mengundang orang asing untuk menikmati keindahannya yang khas.
5) Nilai keindahan dan keseimbangan, dengan adanya tumbuhan dan hewan, alam tampak indah dan seimbang.
b. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Bertahun –tahun yang lalu, para petani di gunung –gunung menggunakan sengkedan atau terasering dilereng gunung untuk menanam padi atau palawija. Mereka mempelajari bahwa lahan yang menggunakan sistem sengkedan dapat mencegah erosi tanah dandapat menahan air yang diperlukan untuk menanam padi dan palawija.
Ilmu dan teknologi yang digunakan oleh para petani merupakan salah satu cara konservasi. Saat ini, penggunaan sumber daya hayati yang terus menerusbahkan cenderung mengalami kenaikan disebabkan oleh:
1) pertambahan penduduk yang cepat, dan
2) perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
Dengan demikian, diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya hayati yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan.
3. Konservasi
Konservasi keanekaragaman hayati adalah upaya pengelolaan sumber daya hayati untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa sekarang dan masa mendatang. Konservasi meliputi tiga hal, yaitu:
a) Perlindungan, berarti melindungi proses ekologis dan system penyangga kehidupan.
b) Pelestarian, berarti melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
c) Pemanfaatan, berarti memanfaatkan secara bijaksana sumberdaya alam dan lingkungannya.
Tempat konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia yang telah diresmikan pemerintah, misalnya berupa cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, taman laut, taman hutan raya, dan kebun raya.
a. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang memiliki ciri khas, yaitu tumbuhan dan hewan yang perkembangannya diserahkan pada alam. Contoh: Cagar Alam Rafflesia di Bengkulu, Cagar Alam Kawah Ijen di Jawa Timur, dan Cagar Alam Gunung Krakatau di Lampung.
b. Kebun Raya
Kebun Raya adalah kumpulan tumbuh –tumbuhan di suatu tempat yang berasal dari berbagai daerah untuk tujuan konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi. Contoh: Kebun Raya Bogor.
c. Membuat Undang –undang tentang lingkungan hidup
Dasar hukum pelaksanaan hukum lingkungan di Indonesia adalah UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. Taman Nasional
Taman nasional memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan serta pelestarian sumber daya alam. Selain itu juga, taman nasional penting untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, dan rekreasi. Contoh: Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh, Taman Nasional Komodo di pulau Komodo, dan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
e. Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam yang diperuntukkan guna melindungi keanekaragaman hayati di lautan. Contoh: Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara
f. Kalpataru
Kalpataru merupakan pemberian penghargaan terhadap perintis lingkungan hidup, penyelamat lingkungan hidup, dan pengabdi lingkungan hidup.
g. Perlindungan terhadap pencemaran (polusi)
Setiap perencanaan dan kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sehingga dapat diketahui secara akurat dampak dari suatu usaha atau kegiatan, baik positif maupun negatif serta langkah apa yang dapat ditempuh untuk menanggulanginya.