Loading...

Rumus Kimia Senyawa Sederhana dan Aturan Penamaannya (Materi SMP)

Advertisement
Tentunya kalian sudah mengetahui bahwa air dibentuk oleh unsur hidrogen dan oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa dua unsur atau lebih dapat bergabung membentuk zat baru melalui reaksi kimia yang disebut senyawa. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan sifat unsur penyusunnya. Pada suhu kamar, air berupa cairan, sedangkan hidrogen dan oksigen berupa gas.

Selain itu, gas hidrogen sangat mudah terbakar. Gas oksigen diperlukan untuk terjadinya proses pembakaran. Namun, air tidak dapat terbakar dan menghambat proses pembakaran. Rumus kimia air adalah H2O. Lalu tahukah kalian bagaimana cara memberi rumus kimia suatu senyawa serta tata namanya? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Rumus Kimia Sederhana
Sebagaimana halnya unsur, senyawa juga perlu diberi lambang. Lambang senyawa sering disebut rumus kimia atau rumus molekul. Beberapa contoh rumus kimia, model molekul, dan struktur ikatan molekulnya terlihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel Rumus Kimia Beberapa Zat
Nama Zat
Rumus Kimia
(Rumus Molekul)
Air
H2O
Amonia
NH3
Asam cuka
CH3COOH
Struktur molekul air, amoniak, dan asam cuka
Gambar: Struktur molekul air, amoniak, dan asam cuka
Rums kimia dan model struktur molekul air, amonia, dan asam cuka
Gambar: Rums kimia dan model struktur molekul air, amonia, dan asam cuka

Rumus kimia suatu zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris. Rumus molekul suatu zat menyatakan jenis dan jumlah atom dalam setiap molekul zat itu. Rumus empiris (rumus perbandingan) menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom penyusun senyawa. Ada rumus molekul suatu zat yang sama dengan rumus empirisnya, misalnya air.
Tabel Contoh Rumus Molekul dan Rumus Empiris Beberapa Zat
Nama Zat
Rumus Molekul
Rumus Empiris
Asetilena
C2H2
CH
Benzena
C6H6
CH
Etana
C2H6
CH3
Etena
C2H4
CH2
Air
H2O
H2O

Secara umum, penulisan rumus kimia senyawa adalah nAxByCz. n merupakan koefisien yang menyatakan jumlah molekul senyawa. A, B, dan C merupakan lambang unsur pembentuk senyawa, sedangkan x, y, dan z merupakan indeks yang menyatakan jumlah atom masing-masing unsur dalam satu molekul senyawa. Misalnya, rumus kimia suatu zat adalah 2H3PO4. Hal ini menunjukkan bahwa:
 Terdapat 2 molekul asam fosfat (2H3PO4).
 Setiap molekul asam fosfat mengandung 3 atom hidrogen (H), 1 atom fosfor (P), dan 4 atom oksigen (O).
 Jumlah atom dalam setiap molekul asam fosfat adalah jumlah atom unsur penyusunnya, yaitu 3(H) + 1(P) + 4(O) = 8 atom.
 Jumlah atom keseluruhan adalah jumlah atom unsur penyusunnya, yaitu 2 × 8 = 16 atom.

Aturan Penamaan Senyawa
Pada awalnya, senyawa baru yang ditemukan sering diberi nama sesuai dengan nama penemunya, nama tempat, atau sifat senyawa yang bersangkutan. Namun, sekarang tidak kurang dari 12 juta senyawa yang telah dikenal dan setiap hari ribuan senyawa baru dibuat atau dikenali (diidentifikasi).

Oleh karena itu, aturan penamaan yang demikian dirasa menyulitkan dan membingungkan sehingga diperlukan suatu sistem penamaan baru yang lebih sistematis dan berlaku universal. Aturan penamaan senyaawa yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Penamaan Senyawa Biner antara Logam dan Nonlogam
Penamaan untuk senyawa biner (mengandung dua jenis unsur) yang terbentuk dari unsur logam dan nonlogam adalah nama logam ditulis lebih dahulu kemudian diikuti dengan nama nonlogam dan diberi akhiran ida.
Nama logam + nama nonlogam + ida

Beberapa contoh senyawa yang terbentuk dari unsur logam dan nonlogam adalah sebagai berikut.
 KBr = kalium + bromium + ida = kalium bromida
 MgO = magnesium + oksigen + ida = magnesium oksida
 BaCl2 = barium + klor + ida = barium klorida
 Ca3N2 = kalsium + nitrogen + ida = kalsium nitrida

2. Penamaan Senyawa Biner antara Sesama Unsur Nonlogam

Untuk senyawa biner, yang terbentuk dari sesama unsur nonlogam diberi nama dengan cara sebagai berikut.
a) Sebutkan jumlah atom unsur pertama dalam bahasa Yunani.
b) Sebutkan nama unsur pertama.
c) Sebutkan jumlah atom unsur kedua dalam bahasa Yunani.
d) Sebutkan nama unsur kedua.
e) Diberi akhiran ida.

Jumlah atom unsur dinyatakan dalam bahasa Yunani yaitu sebagai berikut.
Tabel Angka Indeks dalam Bahasa Yunani
Angka
Bahasa Latin

Angka
Bahasa Latin
1
Mono

6
Heksa
2
Di

7
Hepta
3
Tri

8
Okta
4
Tetra

9
Nona
5
Penta

10
Deka
Catatan: awalan mono tidak digunakan bagi atom unsur pertama
Jumlah atom I + nama nonlogam I + jumlah atom II + nama nonlogam II + ida

Beberapa contoh senyawa yang terbentuk dari sesama unsur nonlogam adalah sebagai berikut.
 CO2 = karbon + di + oksigen + ida = karbon dioksida
 PCl5 = fosforus + penta + klor + ida = fosforus pentaklorida
 P2O3 = di + fosforus + tri + oksigen + ida = difosforus trioksida
 N2O = di + nitrogen + mono + oksigen + ida = dinitrogen monoksida

3. Penamaan Senyawa Asam
Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen (H+) bila dilarutkan dalam air. Semua senyawa yang rumus kimianya diawali dengan unsur hidogen (H), harus dinamai dengan awalan asam, kecuali air (H2O) dan hidrogen peroksida (H2O2). Selain itu, apabila ada senyawa asam yang mengandung unsur oksigen (O) diberi akhiran it atau at. Apabila ada senyawa asam tanpa mengandung oksigen (O) diberi akhiran ida. Berikut beberapa contoh senyawa asam.
 HF = asam fluorida
 HCl = asam klorida
 H3PO3 = asam fosfit
 HNO3 = asam nitrat
 HNO2 = asam nitrit
 H3PO4 = asam fosfat

4. Penamaan Senyawa Basa
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) bila dilarutkan dalam air. Basa dinamai dengan menyebut nama logamnya lalu diikuti kata hidroksida. Beberapa contoh senyawa basa, adalah sebagai berikut.
 NaOH = natrium hidroksida
 KOH = kalium hidroksida
 Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
 Al(OH)3 = aluminium hidroksid

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru