14 Perbedaan Sifat Larutan Asam, Basa dan Garam dalam Bentuk Tabel (Materi SMP)
https://juniorsciences.blogspot.com/2018/01/perbedaan-asam-basa-garam.html
Daftar Materi IPA Terpadu
Advertisement
Baca Juga:
Setiap jenis larutan dapat dibedakan dengan menggunakan indikator asam basa. Setiap indikator akan mengalami perubahan yang berbeda bergantung kepada sifat larutan yang menyebabkan perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap jenis larutan memiliki sifat-sifat tertentu yang menjadi ciri khasnya.
Bagaimanakah sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam? Apakah ada persamaan dan perbedaannya?
Sifat larutan asam ada yang dapat diamati dan ada juga yang tidak dapat diamati secara langsung. Sifat larutan asam yang dapat diamati adalah dapat memerahkan kertas lakmus biru dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah. Selain itu, sifat larutan asam lainnya yang dapat diamati adalah memiliki nilai derajat keasaman (pH) kurang dari 7.
Bagaimanakah sifat larutan asam yang tidak dapat diamati?
Jika larutan cuka (asam asetat) yang mempunyai rumus kimia CH3COOH dilarutkan ke dalam air, maka akan terurai dan membentuk ion H+ dan ion CH3COO-. Begitu juga dengan air akumulator (asam sulfat) yang memiliki rumus kimia H2SO4, jika dilarutkan ke dalam air akan terurai dan membentuk ion H+ dan ion SO4- . Kedua larutan tersebut termasuk larutan asam. Jadi, setiap larutan asam yang dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+.
Info Tokoh!
Arrhenius Svante August (1859 - 1927) adalah ahli kimia dari Swedia, yang membuat dasar ilmu kimia modern. Ia dilahirkan di Uppsala, Swedia. Ia menerima gelar Ph.D nya di Universitas Uppsala pada 1884. Dalam disertasinya, ia merumuskan teori pemisahan secara elektrolisis.
Teori ini mengemukakan bahwa campuran kimiawi yang dihancurkan di dalam suatu pelarut, akan terurai menjadi ion. Arrhenius juga dikenal dengan teori asam-basanya yang didasarkan pada prinsip ionisasi. Ia menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang menghasilkan ion H+jika dilarutkan ke dalam air.
|
Suatu larutan basa dapat membirukan kertas lakmus merah dan tidak merubah warna kertas lakmus biru. Selain itu, larutan basa juga memiliki nilai derajat keasaman (pH) lebih dari 7. Jika sabun yang bahan dasarnya adalah kalium hidroksida (KOH) dilarutkan ke dalam air, maka akan terurai dan membentuk ion K+ dan ion OH-.
Begitu juga dengan antasida (obat sakit maag) yang memiliki rumus kimia Mg(OH)2 , jika dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion Mg+ dan ion OH-. Kedua zat tersebut termasuk larutan basa. Jadi, setiap larutan basa akan menghasilkan ion OH- jika dilarutkan ke dalam air.
Suatu larutan yang tidak bersifat asam dan tidak bersifat basa disebut larutan garam atau netral. Rasa dari larutan garam atau netral berbeda-beda, ada yang rasanya asin, manis, dan ada juga yang tidak berasa (hambar). Larutan garam bersifat netral sehingga tidak akan mengakibatkan perubahan warna pada indikator asam basa. Larutan garam memiliki nilai derajat keasaman (pH) sama dengan 7.
Perbedaan sifat larutan asam, basa, dan garam dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Perbedaan Sifat Larutan Asam, Basa dan Garam
Sifat Asam
|
Sifat Basa
|
Sifat Garam
|
Rasanya masam
|
Rasanya pahit
|
Rasanya manis, asin, atau tidak berasa (hambar)
|
Derajat keasaman (pH) < 7
|
Derajat keasaman (pH) > 7
|
Derajat keasaman (pH) = 7
|
Dapat memerahkan kertas lakmus biru
|
Dapat membirukan kertas lakmus merah
|
Tidak merubah warna kertas lakmus merah ataupun kertas lakmus biru
|
Tidak merubah warna kertas lakmus merah
|
Tidak merubah warna kertas lakmus biru
| |
Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan ke dalam air
|
Menghasilkan ion OH- jika dilarutkan ke dalam air
|
Tidak menghasilkan ion H+atau ion OH-
|
Seperti yang telah dijelaskan di atas, asam, basa dan garam terdapat dalam banyak bahan yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu asam, basa dan garam telah dikenal sebagai zat-zat yang menarik untuk dipelajari sejak jaman alkimia. Secara sederhana, sifat-sifat yang teramati mampu membedakan asam, basa dan garam, seperti berikut.
1. Asam dan Basa Dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan
Ketika kita sedang berbelanja di pasar buah, tentunya akan banyak didapat berbagai jenis buah-buahan dengan berbagai rasa. Dan jika dicicipi maka rasa dari masing-masing jenis buah-buahan tersebut tentunya akan berbeda-beda. Ada yang manis, ada yang rasanya masam. Meskipun rasa bukan merupakan cara yang aman untuk mengklasifikasikan asam dan basa, mungkin kita telah mengenal bahwa asam rasanya masam.
Jeruk, jus lemon, tomat dan cuka sebagai contoh, merupakan larutan yang bersifat asam; sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit. Sentuhan bukan cara yang aman untuk menguji basa, tetapi anda telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat anda mencuci yang terasa licin. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, sama halnya dengan proses pembersihan.
Peringatan keselamatan tidak boleh mencicipi rasa bahan-bahan kimia di laboratorium karena sangat berbahaya
|
2. Asam, Basa dan Garam Bersifat Elektrolit
Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk sifat larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Demikian juga larutan asam, basa , dan garam. Jika dilarutkan dalam air maka larutan tersebut akan bersifat elektrolit. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dari zat yang bersifat asam, basa dan garam jika dilarutkan dalam air akan menjadi sebagai berikut:
■ Zat yang bersifat asam
Zat asam adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion H+. Sebagai contoh zat yang bersifat asam misalnya asam kloroda (HCl) jika terurai dalam air akan menjadi H+ + Cl-selanjutnya ion H+ akan bereaksi dan bergabung dengan H2O menjadi ion hidronium (H3O+) dan persamaan reaksinya adalah H+ + H2O = H3O+.
■ Zat yang bersifat basa
Zat bersifat basa adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion OH- sebagai contoh yang bersifat basa misalnya Natrium hidroksida (NaOH) jika terurai dalam air akan menjadi Na+ + OH- selanjutnya ion OH- akan bereaksi dengan air (H2O) dan persamaan reaksinya menjadi OH- + H2O = H2O + OH-.
■ Zat yang bersifat garam
Yakni senyawa yang terbentuk dari logam dan non logam yang bergabung dengan ikatan ion. Sebagai contoh garam adalah natrium klorida atau garam dapur NaCl yang terbentuk dari ion Na+ dan Cl-.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa zat asam yang dilarutkan dalam air akan terbentuk ion Na+ dan Cl- yang ketiganya adalah ion-ion yang bermuatan sehingga jika ketiga zat tersebut dapat digunakan untuk menghantar listrik yang disebut larutan elektrolit.
3. Asam Bersifat Korosif
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain. Logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi(II) klorida (FeCl2) dan gas hydrogen (H2). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
2HCl + Fe → FeCl2 + H2
Sifat ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.
4. Asam Bereaksi dengan Basa
Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dam basa cenderung bereaksi satu sama lain. Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman, karena:
Asam + Basa → Garam + Air
|
Persamaan berikut menunjukkan apa yang terjadi pada semua ion-ion selama terjadi reaksi penetralan.
HCl(aq) + NaOH(aq) → H+(aq) + Cl-(aq) + Na+(aq) + OH-(aq)
Pembentukan air: H+(aq) + OH-(aq) = H2O(l)
Pembentukan garam: Na+(aq) + Cl-(aq) = NaCl(s)
NaCl adalah garam yang mudah larut dalam air. Jadi ion-ion Na+ dan Cl tetap dalam larutan. Apabila larutan itu diuapkan akan dapat kristal natrium klorida (NaCl). Contoh penerapan penetralan dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika sawah akan ditanami palawija biasanya ditaburi dulu dengan kapur dengan maksud tanah yang terlalu asam akan menjadi netral karena bereaksi dengan kapur, kapur bersifat basa. Diharapkan keasaman tanah berkurang